Sabtu, 14 September 2013

10 Kematian Paling Tragis dalam Sejarah Balap Mobil


1.     Scoot Kalitta , NHRA
        Scoot Kalitta adalah salah satu pembalap paling sukses dalam sejarah drag Amerika. Saat sesi kualifikasi di Oldbridge Township Racepark Park di New Jersey, menjelang akhir lintasan, mesin Scoot meledak dan berubah menjadi kobaran api. Parasut gagal membuka dan mobil berbelok melalui jebakan pasir (sand trap) sebelum menghantam dinding beton dengan kecepatan 480 km per jam.
     Setelah kematian scoot Kalitta, NHRA, selaku penyelenggara drag Amerika ini, untuk menigkatkan keamanan pembalap, memperpendek 300 meter semua lintasan balap dan memperpanjang jebakan pasir di ujung trek serta menambah kedalamannya
2.   Bruce Mclaren, Formula 1
       Meskipun ia tidak pernah memenangkan kejuaraan Formula 1, pembalap Selandia Baru ini memiliki karir balap yang menakjubkan. Dalam 100 karir balapnya, Mclaren menang empat kali dan naik podium 27 kali. Ia menduduki urutan kedua dalam klasmen akhir  pada tahun 1960. Ia juga mendirikan Bruce Mclaren Racing Ltd. Pada tahun 1963, yang saat ini dikenal sebagai tim Mclaren.
    Mclaren meninggal pada tahun 1970 pada kecelakaan di sirkuit Goodwood, Inggris. Saat itu, ia tidak sedang membalap, melainkan hanya menguji bodi baru mobil balapnya. Tim Mclaren F1 saat ini mungkin tidak akan sesukses saat ini, tanpa jasa-jasa dari pendirinya.


    3.   Ronald Ratzenberger, Formula 1
       Ronald Ratzenberger, pembalap Australia, meninggal saat menjalani kualifikasi di Imola tahun 1994. Ratzenberger sebernarnya merupakan pembalap pendatang baru. Saat melaju dengan kecepatan tinggi, tekanan yang kecang merobek sayap depan dari mobil. Sayap yang meluncur di bawah mobil membuat Ratzenberger hilang kendali di tikungan dan menabrak dinding pembatas dengan kecepatan 310 km pre jam.
        Tragisnya, pada hari berikutnya, saat sesi balapan, giliran Ayrton Senna meninggal. Dua kejadian ini menjadikan GP San Marino 1994 merupakan balapan paling kelam dalam sejarah Formula 1.


4.   Joe Weatherly, Nascar
      Weatherly adalah salah satu pembalap NASCAR yang sukse. Ia memenangkan 25 balapan dan kejuaraan berturut-turut selama dua belas tahun karirinya.
       Weatherly, saat mempertahankan juara seri, tewas pada tahun 1964 di Riverside International Raceway, lomba kelima pada musim itu. Kecelakaan terjadi saat mobilnya menabrak dinding pembatas. Saat itu, kepalanya keluar dari jendela samping dan hancur terbentur dinding. Ia pun meninggal seketika.
      Untuk mencegah kejadian serupa, dikembangkanlah jarring-jaring jendela. Yang sekarang umum digunakan di seri balap mobil stok di seluruh dunia. Sebagai penghormatan, di Riverside Speedway terukir batu nisannya.
 
5.   Eddie Sachs dan Dave MacDonald, Indianapolis Racing
      Eddie Sachs telah memenangkan banyak balapan di berbagai ajang balap mobil amerika, dan beberapa kali membalap di sirkuit Indianapolis 500.
       Sachs tewas setelah bertabrakan dengan Dave MacDonald pada putaran kedua di sirkuit Indianapolis 500 pada tahun 1964. Saat itu, mobil yang dikendarai MacDonald hilang kendali, menabrak dinding pembatas, dan  terbakar. Sachs yang berada di belakangya berusaha menghindari mobil MacDonald yang meluncur tak terkendali. Tapi usahanya sia-sia, kedua mobil pun bertabrakan keras dan menimbulkan ledakan. Sachs meninggal saat itu juga, sedangkan MacDonald meninggal saat di rumah sakit. Kecelakaan itu mengakhiri penggunaan bensin di Indianapolis, dan beralih ke methanol sejak tahun 1965.
6.   Mark Donohue, Formula 1/NASCAR
       Mark Donohue mungkin pembalap yang dikenal pada kejuaraan Can-Am tahun 1973. Saat itu, ia memenangkan seri balapan, kecuali satu balapan, dimana ia harus mengakhiri karirnya selama-lamanya.
       Donoue meninggal karena pendarahan setelah kecelakaan di Austria. Saat itu, sedang menguji mobilnya. Kerusakan pada ban membuat mobilnya meluncur ke pagar pembatas, dan kepalanya pun menghantam pos.




7.   Gilles Villenueve, Formula 1
       Gilles Villenueve adalah kebanggaan olahraga balap di kanada. Ia memenangkan dua kejuaraan sekaligus pada tahun 1976 di Formula Atlantik Amerika Serikat dan Kanada. Selama karir singkatnya di Formula 1, ia memenangkan enam balapan dan menduduki urutan kedua di klasmen akhir.   
        Pada tahun 1982, Villenueve menjalani kualifikasi di Gran Prix Belgia. Saat itu, laju mobilnya terhambat oleh sebuah mobil yang lebih lambat. Mobilnya pun meluncur ke udara dengan kecepatan 190-225 km per jam. Mobil terbanting ke trek dan berguling, sementara Villenueve terlontar ke udara dan menghantam pagar pembatas.

8.    Dale Earnhardt, NASCAR
         Dale Earnhardt adalah salah satu pembalap mobil NASCAR paling sukses dalam sejarah. Ia memenangkan 76 balapan dan 7 kejuaraan selama era paling kompetitif dan sulit.
         Pada tahun 2001, tahun dimana ia seharusnya pensiun, Dale Earnhardt harus benar-benar mengakhiri karirnya selama-lamanya.  Pada putaran akhir seri balap Daytona 500, Earnhardt di posisi ketiga. Saat berbelok di tikungan ketiga, mobil Earnhardt dipepet bemper belakangnya sehingga oleng dan menghantam dinding dengan kecepatan 250 km/jam. Kenny Schrader yang berada di belakangnya tidak dapat menghindari mobil Earnhardt, kemudian menghantam dan menyeretnya beberapa meter.
           Earnhardt dinyatakan meninggal hari itu akibat menghantam dinding. Setelah kecelakaan itu, banyak regulasi baru yang ditetapkan untuk meningkatkan keselamatan pembalapnya.
9.     Ayrton Senna, Formula 1
         Menurut jejak pendapat tahun 2009, dari 271 pembalap, ternyata Ayrton Sennalah yang ditunjuk sebagai pembalap terbesar sepanjang sejarah. Senna adalah juara dunia tiga kali dan memenangi Gran Prix Monaco enam kali.
          Kematian Senna terjadi pada tahun 1994 di Sirkuit Imola, San Marino, sehari setelah kematian Roland Ratzenberger. Kejadian ini berawal di lap ke-5 ketika Ayrton Senna memimpin di atas mobil Williams-Renault. Mobil Senna tampak kurang baik saat mengawali start di posisi pertama. Saat itu, mobil Senna keluar trek saat memasuki tikungan, kemudian menghantam dinding pembatas dengan kecepatan 220 km/jam.
           Dua jam usai lomba berakhir (yang dimenangkan oleh Michael Schumacher), dokter mengumumkan Ayrton Senna sudah tiada. Daignosa dokter menyimpulkan Senna menglami pendarahan hebat di kepala akiibat benturan.
10.     Pierre Levegh dan 83 penonton, Le Mans
               Pierre Levegh, seorang pembalap Mercedes Benz, membayangi pemimpin lomba setelah dua jam melaju pada 24 Hours of Le Mans Race tahun 1955 di Le Mans, Prancis. Sebuah mobil yang lambat menghalangi jalan. Mobil yang memimpin lomba mampu menghindarinya, namun tidak demikian dengan Levegh. Dia bertabrakan dengan mobil itu dan membuat tabrakan beruntun di belakangnya.
                Levegh terpental ke udara dengan kecepatan 240 km/jam dan menghantam gundukan tanah di sebelah kiri penonton. Bagian-bagian mobil, termasuk garden dan kap, terbang ke kerumunan penonton. Tangki bahan bakar pecah dan meledak mengenai banyak penonton. Pada hari itu, 83 penonton tewas dan 120 lainnya luka-luka.
                   Akibat kecelakaan hebat ini, pemerintah Jerman, Swiss, Prancis, Spanyol, dan Negara-negara lain langsung melarang ajang balap mobil, sampai lintasan balap mempunyai standar keaman yang lebih tinggi. 

0 komentar:

Posting Komentar